Tak Bisa Pakai Hotel, Pemkot Tangsel Berencana Jadikan Indekos Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menerima penghargaan sistem merit dan manajemen terbaik oleh Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).

TANGERANG SELATAN - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan ( Tangsel) untuk menambah lokasi isolasi pasien Covid-19 dengan memanfaat hotel tertunda.


Sebab, hotel di wilayah Tangsel belum bisa untuk menampung pasien terkonfirmasi positif Covid-19, khususnya pada Desember 2020 ini.


Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyampaikan, para pelaku usaha hotel di Tangsel merasa bahwa bisnisnya sedang bergeliat pada musim libur akhir tahun meski di tengah pandemi Covid-19.


" Hotel merasa bahwa dalam kondisi kayak gini mereka bisnisnya jalan ya, (okupansi) 70 persen," ujar Airin dalam rekaman suara yang terima, dikutip Minggu (27/12/2020).


Alhasil, hotel di Tangsel belum mengambil program pemanfaat hotel sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19 yang diinisiasi oleh pemerintah.


Padahal, kata Airin, program pemanfaat hotel sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19 merupakan salah satu cara membantu para pelaku usaha di tengah lesunya bisnis penginapan.


"Sehingga mereka (hotel) tidak mengambil program ini. Program ini sebenarnya kan pemerintah pusat mendorong supaya timbul ekonomi pulih di hotel, tetapi ternyata di Tangsel kan aktivitasnya baik," kata Airin.


Manfaatkan indekos


Seiring dengan gagalnya rencana menjadikan hotel sebagai pusat karantina, Pemkot Tangsel berencana memanfaatkan indekos untuk tempat isolasi pasien Covid-19.


Menurut Airin, Pemkot Tangsel tetap berupaya menambah lokasi karantina terpusat lantaran tren kasus Covid-19 masih menunjukkan peningkatan.


"Oleh karena itu saya minta untuk kos-kosan, untuk tempat guest house, atau yang lainnya, yang bisa dikerjasamakan dengan program yang dikerjakan pemerintah pusat melalui kita pemerintah daerah," kata Airin.


Dia pun meminta kepada para pelaku usaha indekos yang berminat menjalin kerja sama untuk mengajukannya ke Pemkot Tangsel.


Airin berpandangan, program ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha indekos di tengah sepi penyewa pada saat ini.


"Sekarang kan kos-kosan sepi, itu bisa dimasukkan ke kami. Karena program isolasi mandiri tersentral itu kan biayanya dari pemerintah pusat," ujar Airin.


Kasus Covid-19 meningkat


Kasus Covid-19 di Tangsel masih mengalami peningkatan. Satuan Gugus Tugas Tangsel melaporkan 22 kasus positif baru pada Sabtu (26/12/2020) kemarin.


Dengan penambahan tersebut, akumulasi kasus positif Covid-19 di Tangsel tercatat sebanyak 3.559.


Dari jumlah itu, sebanyak 2.995 orang dilaporkan telah sembuh. Angka kesembuhan ini bertambah 17 dibandingkan data Jumat (25/12/2020).


Sementara itu, sebanyak 168 orang dilaporkan meninggal dunia akibat positif Covid-19.


Sampai saat ini, tercatat masih ada 396 pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.


Airin pun mengimbau kepada masyarakat agar disiplin protokol kesehatan guna mengantisipasi terjadinya penularan, sehingga angka kasus Covid-19 di Tangsel bisa ditekan.


"Saya berharap masyarakat di hulu untuk disiplin terhadap protokol kesehatan, pakai masker, terutama menjaga jarak, dan mencuci tangan," kata Airin.


[Source: Kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar